Selasa, 15 Mei 2012

ZAKAT


MUQADDIMAH
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Sebaik-baik Pemberi rahmat bagi hamba yang cermat, Pemberi hidayah bagi hamba yang tidak kenal lelah dan menyerah serta Pemberi inayah, sehingga Karya Tulis Ilmiah yang bertemakan Zakat ini bisa terselesaikan dengan penuh rasa syukur.
Shalawat beserta salam mudah-mudahan senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Amiin…
Makalah ini tentu banyak sekali kekurangannya, karena itu diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi peningkatan pengetahuan serta berkembangnya wawasan.
Selanjutnya saya sampaikan terima kasih kepada para dosen yang telah membina, membimbing, mengarahkan serta memotivasi saya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Semoga amal kebaikannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amiin…

Cirebon, 10 Desember 2011
Penulis,




ANAFIATUL ADAWIYAH





DAFTAR ISI

MUQADDIMAH............................................................................................... 01
DAFTAR ISI...................................................................................................... 02
ZAKAT.............................................................................................................. 03
A. Pengertian Zakat.......................................................................................... 03
B. Jenis-Jenis Harta Yang Wajib Dizakati................................................... 04
C. Batas Nishab Dan Besarnya Zakat............................................................ 04
1.      Binatang Ternak................................................................................... 05
2.      Emas Dan Perak.................................................................................... 05
3.      Biji Makanan Yang Mengenyangkan................................................ 05
4.      Buah-Buahan........................................................................................ 06
5.      Harta Perniagaan.................................................................................. 06
D. Nishab Dan Zakat Satu Persatunya.......................................................... 07
1.      Nishab Dan Zakat Unta....................................................................... 07
2.      Nishab Serta Zakat Sapi Dan Kerbau................................................ 07
3.      Nishab Dan Zakat Kambing................................................................ 08
4.      Nishab Emas Dan Perak Serta Zakatnya........................................... 08
5.      Nishab Biji-Bijian Dan Buah-Buahan............................................... 08
6.      Hasil Tambang...................................................................................... 09
7.      Zakat Rikaz........................................................................................... 09
E. Zakat Fithrah                                                                                                        10      
PENUTUP.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12





ZAKAT
A.      Pengertian Zakat
Zakat menurut istilah agama Islam artinya kadar harta yang tertentu, yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.
 Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, hukumnya Fardhu ‘Ain atas tiap-tiap orang yang cukup syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah.[1]
(#qßJŠÏ%r&ur…. no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¢9$# ….
“….dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat….”(Q.S. An-Nisa’:77)
Menurut bahasa, zakat berasal dari kata zaka, yazki, zakyan wa zakatan, artinya bersih. Adapun menurut istilah, zakat adalah perbuatan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki jika telah cukup nisab dan memberikannya kepada orang yang berhak menerimanya.
Zakat termasuk rukun Islam yang ketiga. Oleh karena itu, zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta dan sudah cukup nisab. Nisab artinya batas tertentu dari jumlah harta tertentu yang dimiliki oleh seorang muslim.[2]
Perhatikan firman Allah SWT berikut:
õè{ ô`ÏB öNÏlÎ;ºuqøBr& Zps%y|¹ öNèdãÎdgsÜè? NÍkŽÏj.tè?ur $pkÍ5 …..
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka….” (Q.S. At-Taubah: 103)
                Berdasarkan ayat di atas, diketahui bahwa tujuan disyariatkannya zakat ialah untuk membersihkan dan menyucikan harta seorang muslim dari sesuatu yang tidak halal. Sebab, harta yang telah mencapai nishab dan tidak dikeluarkan zakatnya maka harta tersebut di dalamnya terdapat barang haram, yaitu barang yang sesungguhnya menjadi hak orang lain yang harus disampaikan kepada pemiliknya.

Perhatikan firman Allah SWT berikut:
þÎûur öNÎgÏ9ºuqøBr& A,ym È@ͬ!$¡¡=Ïj9 ÏQrãóspRùQ$#ur ÇÊÒÈ  
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”. (Q.S. Adz-Dzariyat: 19)
B.       Jenis-Jenis Harta Yang Wajib Dizakati
Adapun yang termasuk usaha kontemporer adalah jenis usaha yang pada zaman Rasulullah SAW. belum ditemukan, seperti usaha perkebunan, peternakan, perikanan, upah atau gaji, saham dan obligasi.
Di Negara kita, meskipun bukan Negara berdasarkan agama (Islam), masalah zakat ini telah direspons positif oleh pemerintah. Bahkan, telah dibuatkan undang-undangnya dalam hukum positif dan telah diundangkan pada tahun 1999, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat.
Dalam pasal 11 ayat (2) Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa harta yang dikenai zakat adalah:
a.      Emas, perak dan uang;
b.      Perdagangan dan perusahaan;
c.      Hasil pertanian, hasil perkebunan dan hasil perikanan;
d.      Hasil pertambangan;
e.      Hasil peternakan;
f.       Hasil pendapatan jan jasa;
g.      Rikaz (penemuan).[3]

C.      Batas Nishab dan Besarnya Zakat
Setiap hasil usaha yang didapatkan dengan cara yang halal, wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencapai nishab. Masing-masing hasil usaha kontemporer tersebut memiliki batas nishab dan besaran zakat tersendiri yang satu sama lain berbeda cara penghitungannya.[4]
Berikut ini akan dibahas tentang batas nishab dan besaran zakat masing-masing hasil usaha tersebut.
1.        Binatang ternak
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, kambing.[5]

Syarat wajib zakat atas pemilik binatang tersebut adalah:
a)       Islam
b)       Merdeka
c)       Milik yang sempurna
d)       Cukup satu nishab
e)       Telah dimiliki satu tahun lamanya
f)        Digembalakan di rumput yang mubah.

2.        Emas dan perak
Barang tambang yang lain tidak wajib zakat.

Syarat wajib zakat atas pemilik emas dan perak:
a)       Islam
b)       Merdeka
c)       Milik yang sempurna
d)       Sampai satu nishab
e)       Sampai satu tahun disimpan.

Firman Allah SWT.:
šúïÏ%©!$#ur…. šcrãÉ\õ3tƒ |=yd©%!$# spžÒÏÿø9$#ur Ÿwur $pktXqà)ÏÿZムÎû È@Î6y «!$#
 Nèd÷ŽÅe³t7sù A>#xyèÎ/ 5OŠÏ9r& ÇÌÍÈ  
“….dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih….”(Q.S. At-Taubah:34)
                                                 
3.        Biji makanan yang mengenyangkan
Seperti beras, gandum, jagung, adas, dan lain sebagainya. Adapun biji makanan yang tidak mengenyangkan seperti kacang tanah, kacang panjang, buncis, tanaman muda, dan sebagainya, tidak wajib dizakati.[6]

Firman Allah SWT.:
(#qè?#uäur ¼çm¤)ym uQöqtƒ ¾ÍnÏŠ$|Áym ( …..
“…..dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya…..”(Q.S Al-An’am:141).

Syarat wajib zakat atas pemilik biji-biji makanan tersebut:
a.        Islam
b.        Merdeka
c.        Milik yang sempurna
d.        Sampai nishabnya
e.        Biji makanan itu ditanam oleh manusia
f.         Biji makanan itu mengenyangkan dan tahan disimpan lama.[7]

4.        Buah-buahan
Yang dimaksud dengan buah-buahan hanya kurma dan anggur saja, buah-buahan yang lain tidak wajib zakat.
Syarat wajib zakat atas pemilik buah-buahan:
a.        Islam
b.        Merdeka
c.        Milik yang sempurna
d.        Sampai satu nishab.[8]

5.        Harta perniagaan
Wajib zakat pada harta perniagaan dengan syarat-syarat yang tersebut pada zakat emas dan perak.
Sabda Rasulullah SAW.:
عَنْ سَمُرَةَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا اَنْ نُخْرِجَ الصَّدَقَةَ مِنَ الَّذِيْ نُعِيْدُهُ لِلْبَيْعِ (رواه الدار قطنى و أبو داود)
“Dari Samurah: Rasulullah SAW. memerintahkan kepada kami agar kami mengeluarkan zakat barang yang disediakan untuk dijual.” (Riwayat Daru Quthni dan Abu Dawud)[9]


D.      Nishab dan Zakat Satu Persatunya

1.        Nishab dan Zakat Unta
Nishab
Zakatnya
Bilangan dan Jenis Zakat
Umur
5-9
1 ekor kambing/1 ekor domba
2 /1 tahun lebih
10-14
2 ekor kambing/2 ekor domba
2 /1 tahun lebih
15-19
3 ekor kambing/3 ekor domba
2 /1 tahun lebih
20-24
4 ekor kambing/4 ekor domba
2 /1 tahun lebih
25-35
1 ekor anak unta
1 tahun lebih
36-45
1 ekor anak unta
2 tahun lebih
46-60
1 ekor anak unta
3 tahun lebih
61-75
1 ekor anak unta
4 tahun lebih
76-90
2 ekor anak unta
2 tahun lebih
91-120
2 ekor anak unta
3 tahun lebih
121
3 ekor anak unta
2 tahun lebih

Seterusnya mulai dari 121 ini dihitung tiap-tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor anak unta yang berumur 2 tahun lebih, dan tiap-tiap 50 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 3 tahun lebih. Jadi 130 ekor unta zakatnya 2 ekor anak unta yang berumur 2 tahun dan 1 ekor anak unta umur 3 tahun, dan 140 ekor unta zakatnya 1 ekor anak unta umur 2 tahun dan 2 ekor anak unta umur 3 tahun. Dan seterusnya.
2.        Nishab serta Zakat Sapi dan Kerbau
Nishab
Zakatnya
Bilangan dan Jenis Zakat
Umur
30-39
1 ekor anak sapi atau 1 ekor kerbau
2 tahun lebih
40-59
1 ekor anak sapi atau 1 ekor kerbau
2 tahun lebih
60-69
2 ekor anak sapi atau 1 ekor kerbau
1 tahun lebih
70-….
1 ekor anak sapi atau 1 ekor kerbau &


1 ekor anak sapi atau 1 ekor kerbau
2 tahun lebih

Seterusnya tiap-tiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau umur 1 tahun lebih, dan tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau berumur 2 tahun lebih. Jadi zakat 80 ekor sapi atau kerbau ialah 2 ekor anak sapi atau kerbau berumur 1 tahun lebih dan 1 ekor umur 2 tahun.
3.        Nishab dan Zakat Kambing
Nishab
Zakatnya
Bilangan dan Jenis Zakat
Umur
40-120
1 ekor kambing/domba betina
2 /1 tahun lebih
120-200
2 ekor kambing/domba betina
2 /1 tahun lebih
201-399
3 ekor kambing/domba betina
2 /1 tahun lebih
400-….
4 ekor kambing/domba betina
2 /1 tahun lebih

Mulai dari 400 ekor kambing, dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing atau domba berumur 2 /1 tahun lebih, dan seterusnya. Jadi 500-599 ekor kambing zakatnya 5 ekor kambing, 600 ekor kambing zakatnya 6 ekor kambing dan bandingkanlah seterusnya.
4.        Nishab Emas dan Perak serta Zakatnya
Emas dan perak wajib dizakati apabila yang bersihnya cukup satu nishab.
Ø  Nishab emas 20 Mitsqal (= £ 12 ), berat timbangannya 93,6 Gram, zaktnya
Ø  Nishab perak 200 Dirham (624 Gram), timbangan perak bersih dengan uang Belanda =ƒ 86,66 zakatnya Dirham (15,6 Gram) = ƒ 2,17.
5.        Nishab Biji dan Buah-Buahan
Nishab biji makanan yang mengenyangi dan buah-buahan 300 Sha’ (±930 Liter) bersih dari kulitnya.
Sabda Rasulullah SAW.:
لَيْسَ فِى حَبٍّ وَلاَ تَمَرٍ صَدَقَةٌ حَتَّى يَبْلُغَ خَمْسَةَ اَوْسُقٍ (رواه مسلم)
“Tidak ada sedekah (zakat) pada biji dan buah-buahan sehingga sampai banyaknya lima wasaq.”(Riwayat Muslim)
ü 1 Wasaq = 60 Sha’
ü 1 Sha’ = 3,1 Liter
Zakatnya, apabila diairi dengan air sungai atau air hujan . Tetapi jika diairi dengan air kincir yang ditarik oleh binatang, atau disiram dengan alat yang memakai biaya, zakatnya adalah .

Sabda Rasulullah SAW.:
عَنْ جَابِرِ عَنِ النِّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فِيْمَا سَقَتِ الْأَنْهَارُ وَالْغَيْمُ الْعُشُوْرُ فِيْمَا سُقِيَ بِالسَّانِيَةِ نِصْفُ الْعُشْرِ (رواه أحمد و مسلم والنسائى)
“Dari Jabir, Nabi Muhammad SAW. bersabda:pada biji yang diairi dengan air sungai dan hujan, zakatnya sepersepuluh, dan yang diairi dengan kincir ditarik oleh binatang, zakatnya seperduapuluh.”(Riwayat Ahmad, Muslim, dan Nasai)
Peringatan
Belanja mengurus biji dan buah-buahan, seperti belanja mengetam, mengeringkan, membersihkan, membawanya, dan sebagainya, semua itu wajib dipikul oleh yang punya, berarti tidak mengurangkan hitungan  zakatnya.
6.        Hasil Tambang
Hasil tambang emas dan hasil tambang perak, apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai satu tahun, seperti pada biji-bijian dan buah-buahan. Zakatnya .
فِى الرِّقَّةِ رُبْعُ الْعُشْرِ (رواه لبخارى)
“Pada emas-perak, zakat keduanya seperempat puluh .” (Riwayat Bukhori)
7.        Zakat Rikaz (Harta Terpendam)
Rikaz adalah emas atau perak yang ditanam oleh Kaum Jahiliyah (sebelum Islam). Apabila kita mendapat emas atau perak yang ditanam oleh Kaum Jahiliyah itu, wajib kita keluarkan zakat
Rikaz tidak disyaratkan sampai satu tahun, tetapi apabila didapat, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga, seperti zakat hasil tambang-perak.
Adapun nishabnya, setengah ulama berpendapat disyaratkan sampai satu nishab, pendapat ini menurut Madzhab Syafi’i. pendapat yang lain, seperti pendapat Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad dan pengikut-pengikut mereka bahwa nishab itu tidak menjadi syarat.[10]
E.       Zakat Fithrah
Tiap-tiap hari raya ‘Idul Fithri, diwajibkan atas tiap-tiap orang islam laki-laki dan perempuan, besar kecil, merdeka atau hamba, membayar zakat fithrah banyaknya 3,1 liter dari makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negeri).[11]
Rasulullah SAW. bersabda:
عَنِ ابْنُ عُمَرَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاَة الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ صَاعَا مِنْ تَمْرٍ اَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيْرٍ عَلَى كُلِّ حُرٍّ اَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثَى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ (رواه البخارى و مسلم) وَ فِى الْبُخَارِى وَكَانَ يُعْطُوْنَ قَبْلَ الْفِطْرِ بِيَوْمٍ اَوْ َيْومَيْنِ
“Dari Ibnu Umar katanya: Rasulullah SAW. mewajibkan zakat fithri (berbuka) bulan Ramadhan sebanyak satu sha’ (3,1 liter) tamr atau gandum atas tiap-tiap orang muslim merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan. (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dalam Hadits Bukhari: mereka bayar fithrah itu sehari atau dua hari sebelum hari raya.”
Syarat-Syarat Wajib Zakat Fithrah
1.        Islam
2.        Ada sebelum terbenam matahari hari penghabisan bulan Ramadhan
3.        Dia mempunyai kelebihan harta daripada keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk yang wajib dinafkahinya, baik manusia ataupun binatang, pada malam hari raya dan siang harinya.[12]


˜«{«





PENUTUP

Manusia terhadap harta ada tiga tingkatan, yaitu:
1)       Sanggup mengorbankan hartanya untuk keperluan dirinya sendiri, untuk menolong orang yang susah, membantu kemaslahatan dan kemajuan Agama, kemakmuran Bangsa dan Tanah Air. Dengan bantuan mereka, Agama Islam dapat hidup dan maju, umat Islam sampai ke puncak ketinggian dan kesempurnaan, nama mereka akan kekal tercantum dalam lembaran tarikh, dan di akhirat mereka mendapat ganjaran yang setimpal dengan kemurahan mereka itu.
2)       Tidak sanggup membelanjakan hartanya kecuali untuk kesenangan dan kemegahan hawa nafsunya sendiri. Tingkatan ini tidak jauh bedanya dengan hewan yang liar. Dengan mereka agama tidak akan dapat kemajuan, malah akan dapat kemunduran. Dengan mereka agama akan mendapat pandangan yang tak baik dari kaca mata luar. Orang akan berkata bahwa islam itu adalah agama yang kurang baik, agama yang tidak dapat mengatur masyarakat. Tetapi, kalau hal ini diselidiki dengan sebenarnya, dalam Agama Islam sudah tentu akan terdapat bahwa orang yang hanya mementingkan diri sendiri itu tidak disukai oleh Agama Islam, malah dibenci sekeras-kerasnya.
3)       Orang yang telah diberi Allah rizqi, mendapat harta banyak, sedangkan dia tidak mengambil manfaatnya, baik untuk dirinya, maupun untuk orang lain, hanya dikumpulkan dan dijaganya supaya jangan keluar dari tangannya. Dia semata-mata suka dan kasih pada harta, bukan pada manfaatnya. Disangkanya harta itulah yang akan menjadi buah dari usahanya, tidak dibelanjakannya, baik untuk dirinya sendiri maupun terhadap kemaslahatan lain. Orang itu kikir terhadap dirinya sendiri, apalagi terhadap yang lainnya. Paham ini sesungguhnya amat jauh dari paham yang sehat. Otaknya tak dapat dipergunakan, malah dapat dikatakan otaknya itu mendekat pada ukuran gila.[13]

وَاللهُ أَعْـلَــمُ بِالصَّـوَابِ



DAFTAR PUSTAKA

H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, Bandung: 1987
H.A. Wahid Sy., Fikih Kelas X Untuk Aliyah, Penerbit ARMICO, Bandung: 2008



[1] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.184.)
[2] (Dikutip dari: H.A. Wahid Sy., Fikih, Penerbit ARMICO, hal.14.)
[3] (Dikutip dari: H.A. Wahid Sy., Fikih, Penerbit ARMICO, hal.14.)
[4] (Dikutip dari: H.A. Wahid Sy., Fikih, Penerbit ARMICO, hal.15.)
[5] (Keterangan Ijma’)
[6] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.187.)
[7] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.187.)
[8] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.187-188.)
[9] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.188.)
[10] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.196.)
[11] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.197.)
[12] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.198.)
[13] (Dikutip dari: H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Penerbit C.V. SINAR BARU, hal.209.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar