TUJUAN PENDIDIKAN
SURAT ALI ‘IMRON: 138
#x»yd ×b$ut/ Ĩ$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur úüÉ)GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ
(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan
petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.
PENJELASAN
Pada surat Ali ‘Imron ayat
138 ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Hidayah yang memberikan
petunjuk kepada manusia seluruhnya dalam persoalan-persoalan Aqidah, Tasyri’
dan Akhlak, demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. (Dr. Abdurrahman
Saleh Abdullah)
Al-Qur’an ini
menjadi bukti kebenaran, dan penerang bagi seluruh manusia, serta sebagai
petunjuk bagi manusia. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama, atau yang
biasa juga disebut sebagai syari’at .
Dalam ayat ini Yèd u(petunjuk) ini diajukan bagi orang-orang yang bertaqwa. (Dr. M.
Quraish Shihab, 1994)
Maksud dari
pelajaran di sini adalah pendidikan (orang yang menuntut ilmu) arti dari
pendidikan itu sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana dan proses pembelajaran agar manusia secara aktif mangembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Dr.
Abdurrahman Saleh Abdullah, )
SURAT ALI ‘IMRON: 139
wur (#qãZÎgs? wur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ
Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.
PENJELASAN
(#qãZÎgs?wur
= Tahinu tarambil dari kata Al Wahnu artinya lemah,
yakni janganlah kalian lemah dalam berjihad karena luka yang menimpa kalian
pada peristiwa Uhud.
#qçRtøtrBwur = Ayat ini ditampilkan dalam bentuk larangan,
tujuannya untuk menentramkan dan menyebarkan bukan untuk melarang bersedih.
tböqn=ôãF{#$NçFRr&ur = Yakni
kalian sebagai orang-orang yang tinggi dan mendapat kemenangan bukan yang memusuhi
kalian, semua yang memusuhi kalian berakhir
dalam kebinasaan, sebagaimana kalian telah menyaksikan keadaan
orang-orang yang mendahului mereka, yang bathil pasti dikalahkan.
ûüÏZÏB÷sBOçGYä.bÎ) = Yakni jika kalian beriman janganlah
kalian lemah dan janganlah kalian
bersedih karena keimanan itu pasti dapat menguatkan hati dan percaya sepenuhnya kepada perbuatan Allah SWT
serta tidak perlu memperdulikan musuh-musuh-Nya. (Ismail Haqqi Al-Buruswi, jilid
IV 1996)
Kesimpulannya
bahwa perintah untuk berbuat persiapan menyediakan segala peralatan termasuk
dengan tekad dan semangat yang benar, disamping keteguhan hati dan bertawakal
kepada Allah SWT supaya bisa meraih kemenangan dan mendapatkan apa yang
diinginkan, serta dapat mengembalikan
kerugian-kerugian atau kekalahan-kekalahan yang mereka derita. Hal
penting yang harus kita ingat hendaknya kita tidak merasa segan untuk melakukan
jihad. (Ahmad Musthafa Al-Maraghi, jilid IV 1993)
SURAT AL-HAJJ: 41
tûïÏ%©!$# bÎ) öNßg»¨Y©3¨B Îû ÇÚöF{$# (#qãB$s%r& no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4q2¨9$# (#rãtBr&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ (#öqygtRur Ç`tã Ìs3ZßJø9$# 3 ¬!ur èpt6É)»tã ÍqãBW{$# ÇÍÊÈ
(Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan.
PENJELASAN
Ketika kaum musyrikin mulai melancarkan penindasan terhadap Rasulullah
SAW dan para sahabatnya, maka diantara sahabat ada yang hijrah ke Habasyah dan
ada yang ke madinah. Bahkan tidak jarang diantara mereka disiksa dan dibunuh
ketika Rasulullah SAW menetap di madinah, maka kota tersebut menjadi kota
muslim. Maka Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai perintah untuk berjihad
untuk menghancurkan kaum musyrikin. Dan Allah SWT akan selalu melindungi serta
memberikan pertolongan kepada kaum muslimin. Ayat ke 41 ini diturunkan
sehubungan dengan Utsman Bin ‘Affan dan kawan-kawan dari kalangan sahabat Nabi.
Yakni mereka selalu mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan amar ma’ruf nahi
mungkar, serta hanya pada Allah SWT mereka bertawakkal, dan rela berjuang demi Agama
Islam. (A. Mujab Mahali)
SURAT ADZ-DZARIAT: 56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
PENJELASAN
Konsep
ibadah dalam ayat ini ditafsirkan kepada artian menyembah Allah SWT dan
melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syariat yang telah ditentukan.
Tugas akhir ini yang harus diselesaikan oleh manusia adalah tujuan yang
sesungguhnya dalam pendidikan Islam yang dapat dicapai melalui pengabdian
kepada Allah SWT secara total. Ikhtiar yang dilakukan untuk mencapai tujuan
umum pendidikan Islam ini oleh sebagian pakar Islam tentunya berbeda-beda.
Sikap ini sebagaimana diungkapkan oleh Badman. Menurutnya, pembahasan pada
sasaran ini paling tidak menghasilkan penyelidikan.
Adapun
tujuan umum dari pendidikan yang ideal pasti tidak akan dicapai di lembaga
pendidikan, bila diterjemahkan, maka pendidikan berarti:
1.
Bahwa
proses pendidikan itu tidak berakhir atas pendidikan itu sendiri, melainkan
proses pendidikan, itulah yang merupakan tujuan akhirnya.
2.
Proses
pendidikan yang dimaksud adalah terorganizing dan dilakukan secara terus
menerus tidak kenal usia. (Dr. H. Dedi Hamid, S.H)
SURAT
HUUD: 61
4n<Î)ur yqßJrO öNèd%s{r& $[sÎ=»|¹ 4 tA$s% ÉQöqs)»t (#rßç6ôã$# ©!$# $tB /ä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçöxî ( uqèd Nä.r't±Rr& z`ÏiB ÇÚöF{$# óOä.tyJ÷ètGó$#ur $pkÏù çnrãÏÿøótFó$$sù ¢OèO (#þqç/qè? Ïmøs9Î) 4 ¨bÎ) În1u Ò=Ìs% Ò=ÅgC ÇÏÊÈ
Dan
kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertaubatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
PENJELASAN
Oä.tyJ÷ètGó$#ur Maksudnya:
manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Pada ayat ini
Allah SWT menjelaskan bahwa dia telah mengutus seorang utusan kepada kaum Tsamud
bernama Shaleh. Ia menyeru mereka supaya hanya menyembah Allah SWT saja dan
meninggalkan sembahan-sembahan yang telah membawa mereka kepada jalan yang yang
salah dan menyesatkan, Allah SWT-lah yang telah menciptakan mereka dari tanah.
Dari tanah itulah diciptakan Adam a.s dan dari tanah itu pulalah asal semua
manusia, karena manusia yang berada di dalam rahim seorang ibu berasal dari air
mani, setetes air mani itu setelah membuahi telur dalam rahim, berkembang
menjadi segumpal daging, lalu membentuk kerangka tubuh berupa tulang-tulang dan
dibalut dengan daging, sehingga menjadi janin dalam rahim, kemudian setelah
sempurna semua anggota badannya ia keluar sebagai bayi.
Sedangkan mani
itu terbuat dari makanan yang dimakan manusia, sedang makanan itu baik yang
berupa tumbuh-tumbuhan maupun daging binatang, semuanya berasal dari tanah
juga. Setelah manusia berkembangbiak di atas bumi, mereka diserahi Allah SWT
tugas memakmurkannya sebagai anugerah dan karunia dari pada-Nya. Dengan karunia
itu kaum Tsamud telah hidup dengan senang bahkan mereka telah dapat pula
membuat rumah sebagai tempat untuk berlindung. (Al-Qur’an dan Tafsirnya Juz IV,
1990)
☺☺☺
KESIMPULAN
Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam dapat
dibagi kepada tiga bagian, yaitu:
A.
Tujuan
Individual
Pada bagian ini
tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya pribadi muslim yang baik, yaitu
seseorang yang berfikir, merasa dan bekerja pada berbagai lapangan kehidupan
pada setiap waktu sejalan dengan apa yang diperintahkan Al-Qur’an dan As-Sunnah,
orang semacam ini hidup sejalan dengan Aqidah Islamiyahnya, serta mati dalam
keadaan Islam.
B.
Tujuan
Sosial
Pada dasarnya
manusia itu memiliki dua sisi kehidupan, yaitu sisi kehidupan individual yang
berhubungan dengan beriman kepada Allah SWT dan sisi kehidupan sosial yang
berhubungan dengan masyarakat, tempat manusia itu hidup. Oleh karena itu,
pendidikan juga harus diarahkan pada terciptanya masyarakat yang baik yang
sejalan dengan ketentuan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pada tujuan
sosial ini, pendidikan diarahkan agar dapat melahirkan manusia-manusia yang
dapat hidup bersama dengan orang lain, saling membantu, menasehati, mengatasi
masalah dan seterusnya.
C.
Tujuan
Da’wah Islamiyah
Untuk mencapai
tujuan tahap ketiga ini dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan
menyebarluaskan ilmu dan ma’rifat yang didatangkan Al-Qur’an, kedua dengan cara
berjihad yang sungguh-sungguh sehingga kalimat Allah SWT yang demikian tinggi
itu dapat berdiri tegak.
Dari uraian di
atas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
menumbuh-kembangkan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang benar.
Oleh karena itu, berbicara pendidikan Islam, baik makna maupum tujuannya
haruslah mengacu pada penamaan nilai-nilai Islam dan tidak benar melupakan etika
sosial atau moralitas sosial, penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka
menuai kesempurnaan hidup (keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi
anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di
akhirat kelak.)
DAFTAR ISI
Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan
Al-Qur’an, Mizan, Bandung: 1994.
Dr. H. Dedi Hamid, S.H., Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta: 2003.
Dr. Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori
Pendidikan Berdasarkan
Al-Qur’an.
A. Mujab Mahali, Asbabun Nuzul
Dalam Studi Pendalaman Al-Qur’an.
Ismail Haqqi Al-Buruswi, Terjemah
Tafsir Ruhul Bayan Juz IV,
CV. Diponegoro,
Bandung: 1996.
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir
Al-Maraghi Juz 4,
CV. Toha Putra,
Semarang: 1993.
Al-Qur’an dan Tafsirnya, Departemen Agama Republik Indonesia Juz IV,
PT. Dana Bhakti
Wakaf, Yogyakarta: 1990.
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kementerian Urusan Agama Islam, 1990.
Al-Qur’an dan Terjemahan, Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thiba’at Al Mush-haf
Madinah Munawwarah, Saudi Arabia.
http://mcdens13.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar