Selasa, 15 Mei 2012

TUJUAN PENDIDIKAN


TUJUAN PENDIDIKAN

SURAT ALI ‘IMRON: 138
#x»yd ×b$ut/ Ĩ$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur šúüÉ)­GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ
(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

PENJELASAN
             Pada surat Ali ‘Imron ayat 138 ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Hidayah yang memberikan petunjuk kepada manusia seluruhnya dalam persoalan-persoalan Aqidah, Tasyri’ dan Akhlak, demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. (Dr. Abdurrahman Saleh Abdullah)
Al-Qur’an ini menjadi bukti kebenaran, dan penerang bagi seluruh manusia, serta sebagai petunjuk bagi manusia. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama, atau yang biasa juga disebut sebagai syari’at .
Dalam ayat ini Yèd u(petunjuk) ini diajukan bagi orang-orang yang bertaqwa. (Dr. M. Quraish Shihab, 1994)
Maksud dari pelajaran di sini adalah pendidikan (orang yang menuntut ilmu) arti dari pendidikan itu sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar manusia secara aktif mangembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Dr. Abdurrahman Saleh Abdullah, )

SURAT ALI ‘IMRON: 139

Ÿwur (#qãZÎgs? Ÿwur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

PENJELASAN
                (#qãZÎgs?wur   = Tahinu tarambil dari kata Al Wahnu artinya lemah, yakni janganlah kalian lemah dalam berjihad karena luka yang menimpa kalian pada peristiwa Uhud.
            #qçRtøtrBŸwur  =  Ayat ini ditampilkan dalam bentuk larangan, tujuannya untuk menentramkan dan  menyebarkan bukan untuk melarang bersedih.
            tböqn=ôãF{#$NçFRr&ur  = Yakni kalian sebagai orang-orang yang tinggi dan  mendapat kemenangan bukan yang memusuhi kalian, semua yang memusuhi kalian berakhir  dalam kebinasaan, sebagaimana kalian telah menyaksikan keadaan orang-orang yang mendahului mereka, yang bathil pasti dikalahkan.
            ûüÏZÏB÷sBOçGYä.bÎ) = Yakni jika kalian beriman janganlah kalian lemah dan  janganlah kalian bersedih karena keimanan itu pasti dapat menguatkan hati dan  percaya sepenuhnya kepada perbuatan Allah SWT serta tidak perlu memperdulikan musuh-musuh-Nya. (Ismail Haqqi Al-Buruswi, jilid IV 1996)

            Kesimpulannya bahwa perintah untuk berbuat persiapan menyediakan segala peralatan termasuk dengan tekad dan semangat yang benar, disamping keteguhan hati dan bertawakal kepada Allah SWT supaya bisa meraih kemenangan dan mendapatkan apa yang diinginkan, serta dapat mengembalikan  kerugian-kerugian atau kekalahan-kekalahan yang mereka derita. Hal penting yang harus kita ingat hendaknya kita tidak merasa segan untuk melakukan jihad. (Ahmad Musthafa Al-Maraghi, jilid IV 1993)

SURAT AL-HAJJ: 41

tûïÏ%©!$# bÎ) öNßg»¨Y©3¨B Îû ÇÚöF{$# (#qãB$s%r& no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4qŸ2¨9$# (#rãtBr&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ (#öqygtRur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# 3 ¬!ur èpt6É)»tã ÍqãBW{$# ÇÍÊÈ
(Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

PENJELASAN
            Ketika kaum musyrikin mulai melancarkan penindasan terhadap Rasulullah SAW dan para sahabatnya, maka diantara sahabat ada yang hijrah ke Habasyah dan ada yang ke madinah. Bahkan tidak jarang diantara mereka disiksa dan dibunuh ketika Rasulullah SAW menetap di madinah, maka kota tersebut menjadi kota muslim. Maka Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai perintah untuk berjihad untuk menghancurkan kaum musyrikin. Dan Allah SWT akan selalu melindungi serta memberikan pertolongan kepada kaum muslimin. Ayat ke 41 ini diturunkan sehubungan dengan Utsman Bin ‘Affan dan kawan-kawan dari kalangan sahabat Nabi. Yakni mereka selalu mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan amar ma’ruf nahi mungkar, serta hanya pada Allah SWT mereka bertawakkal, dan rela berjuang demi Agama Islam. (A. Mujab Mahali)

SURAT ADZ-DZARIAT: 56

$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.



PENJELASAN
            Konsep ibadah dalam ayat ini ditafsirkan kepada artian menyembah Allah SWT dan melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syariat yang telah ditentukan. Tugas akhir ini yang harus diselesaikan oleh manusia adalah tujuan yang sesungguhnya dalam pendidikan Islam yang dapat dicapai melalui pengabdian kepada Allah SWT secara total. Ikhtiar yang dilakukan untuk mencapai tujuan umum pendidikan Islam ini oleh sebagian pakar Islam tentunya berbeda-beda. Sikap ini sebagaimana diungkapkan oleh Badman. Menurutnya, pembahasan pada sasaran ini paling tidak menghasilkan penyelidikan.
            Adapun tujuan umum dari pendidikan yang ideal pasti tidak akan dicapai di lembaga pendidikan, bila diterjemahkan, maka pendidikan berarti:
1.      Bahwa proses pendidikan itu tidak berakhir atas pendidikan itu sendiri, melainkan proses pendidikan, itulah yang merupakan tujuan akhirnya.
2.      Proses pendidikan yang dimaksud adalah terorganizing dan dilakukan secara terus menerus tidak kenal usia. (Dr. H. Dedi Hamid, S.H)

SURAT HUUD: 61

4n<Î)ur yŠqßJrO öNèd%s{r& $[sÎ=»|¹ 4 tA$s% ÉQöqs)»tƒ (#rßç6ôã$# ©!$# $tB /ä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçŽöxî ( uqèd Nä.r't±Rr& z`ÏiB ÇÚöF{$# óOä.tyJ÷ètGó$#ur $pkŽÏù çnrãÏÿøótFó$$sù ¢OèO (#þqç/qè? Ïmøs9Î) 4 ¨bÎ) În1u Ò=ƒÌs% Ò=ÅgC ÇÏÊÈ
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertaubatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."

PENJELASAN
Oä.tyJ÷ètGó$#ur  Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa dia telah mengutus seorang utusan kepada kaum Tsamud bernama Shaleh. Ia menyeru mereka supaya hanya menyembah Allah SWT saja dan meninggalkan sembahan-sembahan yang telah membawa mereka kepada jalan yang yang salah dan menyesatkan, Allah SWT-lah yang telah menciptakan mereka dari tanah. Dari tanah itulah diciptakan Adam a.s dan dari tanah itu pulalah asal semua manusia, karena manusia yang berada di dalam rahim seorang ibu berasal dari air mani, setetes air mani itu setelah membuahi telur dalam rahim, berkembang menjadi segumpal daging, lalu membentuk kerangka tubuh berupa tulang-tulang dan dibalut dengan daging, sehingga menjadi janin dalam rahim, kemudian setelah sempurna semua anggota badannya ia keluar sebagai bayi.
Sedangkan mani itu terbuat dari makanan yang dimakan manusia, sedang makanan itu baik yang berupa tumbuh-tumbuhan maupun daging binatang, semuanya berasal dari tanah juga. Setelah manusia berkembangbiak di atas bumi, mereka diserahi Allah SWT tugas memakmurkannya sebagai anugerah dan karunia dari pada-Nya. Dengan karunia itu kaum Tsamud telah hidup dengan senang bahkan mereka telah dapat pula membuat rumah sebagai tempat untuk berlindung. (Al-Qur’an dan Tafsirnya Juz IV, 1990)

☺☺☺












KESIMPULAN
          Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu:
A.    Tujuan Individual
Pada bagian ini tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya pribadi muslim yang baik, yaitu seseorang yang berfikir, merasa dan bekerja pada berbagai lapangan kehidupan pada setiap waktu sejalan dengan apa yang diperintahkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, orang semacam ini hidup sejalan dengan Aqidah Islamiyahnya, serta mati dalam keadaan Islam.
B.     Tujuan Sosial
Pada dasarnya manusia itu memiliki dua sisi kehidupan, yaitu sisi kehidupan individual yang berhubungan dengan beriman kepada Allah SWT dan sisi kehidupan sosial yang berhubungan dengan masyarakat, tempat manusia itu hidup. Oleh karena itu, pendidikan juga harus diarahkan pada terciptanya masyarakat yang baik yang sejalan dengan ketentuan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pada tujuan sosial ini, pendidikan diarahkan agar dapat melahirkan manusia-manusia yang dapat hidup bersama dengan orang lain, saling membantu, menasehati, mengatasi masalah dan seterusnya.
C.     Tujuan Da’wah Islamiyah
Untuk mencapai tujuan tahap ketiga ini dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menyebarluaskan ilmu dan ma’rifat yang didatangkan Al-Qur’an, kedua dengan cara berjihad yang sungguh-sungguh sehingga kalimat Allah SWT yang demikian tinggi itu dapat berdiri tegak.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menumbuh-kembangkan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang benar. Oleh karena itu, berbicara pendidikan Islam, baik makna maupum tujuannya haruslah mengacu pada penamaan nilai-nilai Islam dan tidak benar melupakan etika sosial atau moralitas sosial, penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai kesempurnaan hidup (keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.)
DAFTAR ISI

Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Mizan, Bandung: 1994.
Dr. H. Dedi Hamid, S.H., Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: 2003.
Dr. Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan
Al-Qur’an.
A. Mujab Mahali, Asbabun Nuzul Dalam Studi Pendalaman Al-Qur’an.
Ismail Haqqi Al-Buruswi, Terjemah Tafsir Ruhul Bayan Juz IV,
CV. Diponegoro, Bandung: 1996.
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi Juz 4,
CV. Toha Putra, Semarang: 1993.
Al-Qur’an dan Tafsirnya, Departemen Agama Republik Indonesia Juz IV,
PT. Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta: 1990.
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kementerian Urusan Agama Islam, 1990.
Al-Qur’an dan Terjemahan, Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thiba’at Al Mush-haf
 Madinah Munawwarah, Saudi Arabia.
http://mcdens13.wordpress.com









Tidak ada komentar:

Posting Komentar